Presiden Joko Widodo menghadiri acara buka puasa bersama yang digelar oleh Hunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) pada Minggu (26/5/2019). D...
Presiden Joko Widodo menghadiri acara buka puasa bersama yang digelar oleh Hunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) pada Minggu (26/5/2019).
Dalam acara itu, Presiden Jokowi sempat menyebut nama Ketum Hipmi Bahlil Lahadalia sebagai sosok yang cocok dan sangat berpotensi menjadi menterinya.
"Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok kelihatannya," kata Presiden.
Menurut Presiden, sosok Bahlil cukup pintar dalam membawa suasana.
"Beliau pintar bawa suasana jadi jangan kaget," ungkap Jokowi.
Mendengar pernyataan Presiden, Bahlil mengatakan, keputusan soal menteri sepenuhnya berada di tangan Jokowi.
"Itu bapak punya kewenangan prerogatif, saya enggak boleh menanggapilah. Kalau saya kan hidup saya dari kampung dari dulu berproses alami saja, saya enggak bisa menilai diri saya," kata Bahlil dikutip dari keterangan resminya.
Bahlil pun tak ingin berandai-andai jika nanti dirinya benar dipilih menjadi menteri.
Dia menjelaskan, selama ini hanya berproses dan menyelesaikan tanggung jawab yang ada di hadapannya.
Dia mencontohkan, sejak datang dari Papua, tidak pernah bermi untuk menjadi seorang pengusaha besar.
Bahlil mengaku hanya mengerjakan apa yang ada di hadapannya.
Dia pun menegaskan tidak akan mengintervensi penyusunan kabinet kerja pemerintahan Jokowi ke depan. Termasuk perihal namanya yang ikut disejajarkan dengan nama lainnya.
"Itu jangan kita masuk mengintervensi hak prerogatif presiden. Itu ruang yang tidak bisa dimasukki oleh siapa pun. Dan itu hanya punya presiden, jadi jangan kita berandai-andai," katanya.
Dalam acara itu, Presiden Jokowi sempat menyebut nama Ketum Hipmi Bahlil Lahadalia sebagai sosok yang cocok dan sangat berpotensi menjadi menterinya.
"Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok kelihatannya," kata Presiden.
Menurut Presiden, sosok Bahlil cukup pintar dalam membawa suasana.
"Beliau pintar bawa suasana jadi jangan kaget," ungkap Jokowi.
Mendengar pernyataan Presiden, Bahlil mengatakan, keputusan soal menteri sepenuhnya berada di tangan Jokowi.
"Itu bapak punya kewenangan prerogatif, saya enggak boleh menanggapilah. Kalau saya kan hidup saya dari kampung dari dulu berproses alami saja, saya enggak bisa menilai diri saya," kata Bahlil dikutip dari keterangan resminya.
Bahlil pun tak ingin berandai-andai jika nanti dirinya benar dipilih menjadi menteri.
Dia menjelaskan, selama ini hanya berproses dan menyelesaikan tanggung jawab yang ada di hadapannya.
Dia mencontohkan, sejak datang dari Papua, tidak pernah bermi untuk menjadi seorang pengusaha besar.
Bahlil mengaku hanya mengerjakan apa yang ada di hadapannya.
Dia pun menegaskan tidak akan mengintervensi penyusunan kabinet kerja pemerintahan Jokowi ke depan. Termasuk perihal namanya yang ikut disejajarkan dengan nama lainnya.
"Itu jangan kita masuk mengintervensi hak prerogatif presiden. Itu ruang yang tidak bisa dimasukki oleh siapa pun. Dan itu hanya punya presiden, jadi jangan kita berandai-andai," katanya.
Kuliah Beasiswa...?? Klik Disini
Gambar : Kabar24.bisnis.com
Sumber : Kabar24.bisnis.com
Tidak ada komentar